Jakarta, 30 November 2023 – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu atau Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama (Kemenag) tengah menggencarkan implementasi tiga program prioritas yang telah dicanangkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ketiga program tersebut adalah digitalisasi, Candi Prambanan, dan Pendidikan.
Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija mengatakan, ketiga program tersebut sudah berjalan sesuai harapan.
Digitalisasi
Untuk digitalisasi, Ditjen Bimas Hindu sebelumnya memiliki beberapa aplikasi, yaitu e-Pasraman, Sindu (Sistem Informasi Hindu), Wedangga (Weda dalam Genggaman Anda), dan Digital Arsip.
Berdasarkan arahan Gus Men, masing-masing aplikasi itu digabung menjadi satu, yaitu Pusaka Super Apps. Aplikasi ini memudahkan umat Hindu untuk mengakses berbagai layanan, seperti informasi tentang tempat ibadah, kitab suci, dan pelayanan lainnya.
Candi Prambanan
Sementara itu, terkait Candi Prambanan, Duija mengatakan bahwa umat Hindu kini sudah bisa memanfaatkan candi tersebut untuk beribadah. Hal ini setelah SOP pemanfaatan Candi Prambanan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diterbitkan pada Oktober 2022.
“Sejak SOP diterbitkan, sudah ada 22.700 umat Hindu yang beribadah di Candi Prambanan,” ujar Duija.
Menurut Duija, pemanfaatan Candi Prambanan sebagai pusat ibadah umat Hindu merupakan legacy yang luar biasa. Pasalnya, candi ini merupakan salah satu peninggalan sejarah Hindu yang paling penting di Indonesia.
Baca juga:
- Presiden Dorong Pendidikan untuk Kebutuhan Masa Kini dan Masa Depan
- WHOOSH: Melaju Kencang, Membawa Indonesia dan ASEAN Ke Era Baru Transportasi
- Menpora Dito Harap Game Lokal Kedepan Bisa Berjaya dan Merambah Internasional
Pendidikan
Di sektor Pendidikan, Ditjen Bimas Hindu juga meraih sejumlah prestasi. Di antaranya adalah pengukuhan 16 guru besar, pemberian beasiswa LPDP kepada enam dosen, dan pembiayaan LPDP untuk Pendidikan profesi guru.
Selain itu, Ditjen Bimas Hindu juga sedang mempersiapkan generasi emas Hindu melalui penyelenggaraan Pendidikan (pasraman) sekolah formal yang disebut Widyalaya.
Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija menyampaikan,
“Karena itu gagasan-gagasan cerdas seorang Gus Men itu kami coba implementasikan dan Beliau sangat respon sekali. Umat Hindu menyampaikan terimakasih kepada Gus Men karena memberikan tuntunan, semangat, dan peluang untuk bisa ikut bersama berkontribusi membangun bangsa ini.”
Duija menyadari bahwa masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam menjalankan program pemerintah. Salah satunya adalah mengubah budaya kerja di direktorat yang sudah terbentuk selama bertahun-tahun.
Namun, Duija yakin bahwa dengan semangat dan pengabdian, semua tantangan itu bisa diatasi.
Presiden Jokowi Mendorong UMKM Kuasai Pasar Lokal Tetapi Tidak Lupakan Pasar Global