Entertainment Headline Lifestyle Musik News

Liam Gallagher Mengakui Mulai Memikirkan Arti Kehidupan di Usia 50-an

Liam Gallagher performing at the IDays Festival 2023 - getty image

Liam Gallagher, vokalis legendaris band Oasis yang berjaya di era 90-an, baru-baru ini membuka diri tentang pemikirannya tentang kematian dalam sebuah wawancara dengan The Sun. Hal ini tentu menjadi sebuah topik yang menarik, mengingat Liam dikenal sebagai sosok yang penuh energi dan selalu tampil energik di atas panggung.

“Seiring bertambahnya usia, hidup menjadi lebih berharga. Dulu saat masih muda, kita tidak terlalu peduli. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, kita semakin dekat dengan akhir dari perjalanan hidup ini,” ungkap Liam.

“Ada kalanya saya merasa sangat bersemangat tentang segala hal, namun ada juga kalanya saya merasa hidup ini hampa. Meskipun saya memiliki segalanya, tetap saja itu tidak cukup. Terkadang saya hanya ingin mengetahui jawabannya sekarang – ke mana kita akan pergi, apa tujuan hidup kita, dan apa yang kita lakukan di sini? Namun, hal itu memang tidak mungkin.”

Meskipun dilanda kebingungan tentang arti hidup, Liam Gallagher mengaku bahwa pada dasarnya dia adalah pribadi yang santai.

Baca juga:

“Saya suka bangun pagi,” ungkap sang penyanyi dan penulis lagu. “Sekitar jam enam atau tujuh pagi, saya mulai merasa mengantuk. Namun, di pagi buta, saya sudah bisa bangun jam empat pagi – ayo!”

Lalu, apa yang dia lakukan di jam-jam sepi itu? Ternyata, dia hanya duduk di ujung tempat tidur sambil “berpikir”.

Di bagian lain wawancara, rocker legendaris ini juga menceritakan tentang pengalamannya setelah operasi pinggul yang dia jalani di tahun 2023.

“Pinggul saya sudah bermasalah. Saya terkena artritis parah. Saat diperiksa oleh dokter, ternyata tulang saya sudah remuk,” kata Liam. “Saya tidak bisa tidur di malam hari karena rasa sakitnya. Saya terus merasa mual. Jadi, sekarang saya minum obat tidur herbal dan itu adalah penyelamat hidup saya. Dengan satu tablet, saya bisa tidur nyenyak selama tujuh jam tanpa rasa sakit. Namun, mau bagaimana lagi, saya sudah tua. Tapi, semua orang juga akan mati, bukan?”

Dragon’s Dogma 2: RPG Aksi Dunia Terbuka yang Menjanjikan Petualangan Spektakuler

About Author

A lifestyle & traveler writer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *