Para ilmuwan telah mendokumentasikan perilaku gajah Asia yang menguburkan anak mereka yang mati, menandai laporan ilmiah pertama tentang tindakan tersebut pada spesies ini.
Penemuan ini terjadi di perkebunan teh di Bengal utara, India, di mana lima anak gajah yang terkubur ditemukan di parit drainase. Kaki dan kaki mereka terlihat menonjol dari tanah, menjadi petunjuk awal dari perilaku tak biasa ini.
Para peneliti semakin yakin dengan keterlibatan kawanan gajah setelah menemukan jejak kaki dan kotoran dengan berbagai ukuran di sekitar lokasi penguburan. Hal ini menunjukkan bahwa gajah dari segala usia, kemungkinan besar anggota keluarga yang sama, turut ambil bagian dalam proses penguburan.
Baca juga:
- COUNTDOWN JAPAN: Masaharu Fukuyama Raih Posisi Pertama dengan Lagu “Hitomi”!
- Long John Baldry: Sosok Penting di Balik Kesuksesan Rod Stewart
- Kembalinya Rick Grimes: Romansa, Aksi, dan Misteri dalam “The Walking Dead: The Ones Who Live”
Lebih lanjut, penjaga malam di perkebunan tersebut melaporkan mendengar suara terompet gajah yang keras selama 30 hingga 40 menit sebelum kawanan tersebut pergi. Akashdeep Roy dari Institut Pendidikan dan Penelitian Sains India di Pune dan Parveen Kaswan dari Dinas Kehutanan India mengaitkan vokalisasi ini dengan kemungkinan ungkapan duka cita para gajah.
“Penguburan anak gajah adalah peristiwa yang sangat langka di alam,” kata Roy. Ia dan Kaswan berpendapat bahwa perilaku ini menunjukkan “sikap membantu dan berbelas kasih” di antara para gajah.
Temuan ini menjadi sorotan karena menambah pengetahuan kita tentang perilaku kompleks gajah Asia, dan potensinya untuk berduka dan bekerja sama dalam menghadapi kematian.
sumber: newscientist
Elena Vernham: Si Diktator yang Takut Jamur di Serial “The Regime”