8 tips menghadapi cuaca panas yang terjadi akhir-akhir ini, oleh Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara.
Sehubungan dengan cuaca panas sekarang ini, sesuai pernyataan Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan BMKG, menyebutkan bahwa “temperatur naik pada April dan Mei”.
Sehubungan dengan hal itu, ada 8 tips yang dapat dan perlu kita lakukan agar terhindar dari masalah kesehatan akibat cuaca panas ini.
Hal ini juga dianjurkan oleh National Center of Environmental Health Amerika Serikat.
Pertama, sedapat mungkin kita batasi kegiatan di luar ruangan, khususnya bila mungkin hindari saat tengah hari di mana matahari sedang panas-panasnya.
Kedua, minum air lebih banyak dari biasa. Jangan tunggu haus baru minum, minumlah sering-sering.
Kurang minum dapat berhubungan dengan gejala keram di otot yang bukan tidak mungkin merupakan gejala awal dari gangguan kesehatan akibat cuaca panas.
Ketiga, gunakan pakaian yang berwarna cerah dan relatif longgar.
Keempat, jangan sampai meninggalkan anak-anak di dalam mobil. Hal ini sudah beberapa kali kita dengar terjadi, dan tentu masalahnya akan lebih berat kalau memang cuaca sedang panas di bulan Mei ini.
Kelima, kalau akan olahraga di luar rungan, maka pilihlah waktu yang tidak terlalu panas, mungkin di pagi hari atau sore hari, bahkan malam.
Juga lakukan aktivitas fisik secara bertahap, misalnya mulai bersepeda pelan-pelan dulu dan baru beberapa waktu menggenjot lebih cepat.
Keenam, sedapat mungkin lebih baik kalau lebih banyak berada di dalam ruangan yang terlindung. Sesuai kondisi yang ada maka pendingin ruangan tentu membantu walau tidak mutlak, kalau tidak di rumah maka dapat di kendaraan umum, gedung perkantoran atau mal dll.
Ketujuh, bila memang cuaca amat panas, maka mandi dengan air dingin tentu akan membantu, dan baik dilakukan.
Kedelapan, ikuti perkembangan berita terakhir tentang cuaca panas di daerah kita, tentu dari sumber-sumber terpercaya.
Jadi prinsip dasarnya adalah “stay cool, stay hydrated, and stay informed”.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara
Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan Kabalitbangkes
Artikel Selanjutnya
Twitter Akan Memperkenalkan Opsi Biaya Per-Artikel
Indonesia Hadir di Arabian Travel Market Dubai 2023
3 Andalan Indonesia Melejit di 10 Besar Ranking Badminton BWF