Pepatah bahwa sperma tercepat dan terkuat ketika berenang adalah sperma yang membuahi sel telur dipertanyakan setelah penelitian baru.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kerja tim adalah pendorong reproduksi yang lebih kuat daripada survival of the fittest.
Ini adalah berenang yang panjang dan menantang melalui saluran reproduksi wanita yang dinavigasi oleh sperma pria.
Dan mereka memiliki peluang yang jauh lebih baik untuk mencapai sel telur jika mereka berenang bersama dalam kelompok, lapor para peneliti dari North Carolina A&T State University dan Cornell University.
Para peneliti mengamati bahwa sperma berenang bersama dalam kelompok saat mereka melewati cairan kental namun elastis dari leher rahim, rahim, dan saluran tuba menuju sel telur.
Sperma, seperti kumpulan ikan, berenang secara mandiri, tetapi bergerak masuk dan keluar dari kelompoknya di sepanjang jalan.
- Yamaha Luncurkan XMAX 2023
- Bentley Luncurkan 3 Mulliner Riviera Collection
- Melihat Kota IKN versi Digital via Jagat Nusantara
- Wuling Almaz Hybrid Hadir di Indonesia Harga Rp470 Juta
- Honda Luncurkan ‘WR-V’ 1500cc Harga Rp271 Juta
Untuk mengetahui apakah renang kolektif ini memiliki manfaat biologis yang sebenarnya, para ilmuwan melakukan eksperimen menggunakan sperma banteng, yang memiliki sifat serupa dengan sperma manusia.
Sperma ditempatkan di perangkat yang meniru lingkungan fisik serviks dan rahim, dan kemudian para ilmuwan menguji bagaimana sperma merespons ketika mereka mengubah sifat-sifat cairan dan aliran.
Mereka menemukan tiga manfaat sperma yang berjalan dalam gumpalan daripada melakukannya sendiri dan mempublikasikan temuan tersebut di Frontiers in Cell and Developmental Biology.
Ketika cairan itu statis, tanpa aliran sama sekali, sperma dapat lebih efektif berenang dalam garis lurus ketika dikelompokkan bersama.
Pada tingkat aliran yang sedang, pengelompokan membantu sperma menyelaraskan satu sama lain.
Sehingga mereka dapat berenang melawan arus seperti kumpulan ikan yang berenang di hulu.
Saat alirannya paling kuat, sperma cenderung tidak terbawa arus jika mereka berenang bersama.
Penemuan para peneliti tentang pergerakan sperma dapat digunakan untuk membantu lebih memahami mengapa sperma tidak berhasil.
Dan bagaimana para ilmuwan dapat meningkatkan peluang kesuburan pada pasangan yang berjuang untuk hamil.
DIlansir laman WebMD, Semakin banyak peneliti belajar tentang sperma mana yang paling berhasil mencapai sel telur.
Semakin mereka dapat menerapkan penemuan tersebut pada teknologi reproduksi berbantuan untuk membantu orang hamil.