Headline Health Lifestyle News

FOPO: Ketakutan Terhadap Pendapat Orang Lain dan Dampaknya di Era Modern

Fopo

FOPO (Fear of Other People’s Opinions) merupakan isitilah modern yang sering di dengar.

FOPO adalah ketakutan berlebihan terhadap penilaian, kritik, atau pendapat orang lain tentang diri kita.

Ketakutan ini sering kali membuat seseorang merasa tertekan, kehilangan jati diri, bahkan enggan untuk mengambil keputusan penting dalam hidup.

Tapi, apa sebenarnya FOPO itu, dan mengapa begitu marak di zaman sekarang? Berikut penjelasannya.

Apa Itu FOPO?

FOPO adalah kondisi psikologis di mana seseorang sangat terpengaruh oleh pandangan atau opini orang lain.

Ketakutan ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti takut dikritik, takut dianggap salah, atau takut tidak diterima dalam lingkungan sosial.

FOPO tidak hanya memengaruhi mental seseorang tetapi juga dapat menghambat mereka dalam mencapai potensi terbaiknya.

Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh psikolog dan penulis untuk menggambarkan fenomena yang terjadi di era digital.

Dengan meningkatnya akses ke media sosial dan platform online, FOPO menjadi lebih relevan karena opini orang lain kini terasa lebih dekat dan terus-menerus menghampiri.

Mengapa FOPO Sangat Marak di Era Modern?

Ada beberapa faktor yang membuat FOPO semakin menonjol di zaman sekarang:

1. Media Sosial

Media sosial menjadi ruang publik di mana orang cenderung membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Likes, komentar, dan feedback online sering kali menjadi ukuran nilai diri seseorang.

Hal ini memperburuk FOPO karena setiap tindakan atau keputusan terasa seperti dihakimi oleh banyak orang.

2. Budaya Kompetitif

Di era modern, tekanan untuk terlihat sempurna dalam berbagai aspek kehidupan mulai dari karier, penampilan, hingga hubungan semakin besar.

Ketika seseorang merasa dirinya tidak memenuhi standar tertentu, ketakutan akan opini orang lain pun meningkat.

3. Ekspektasi Sosial

Norma dan ekspektasi sosial yang tinggi juga menjadi penyebab FOPO.

Banyak orang merasa takut melanggar norma atau standar sosial tertentu, yang membuat mereka selalu khawatir dengan apa yang orang lain pikirkan.

4. Overexposure ke Informasi

Di dunia yang serba terhubung, orang terus-menerus terekspos dengan pendapat, kritik, dan komentar orang lain, baik di dunia nyata maupun online.

Paparan ini memperburuk rasa takut akan opini orang lain.

Baca juga:

Dampak FOPO

FOPO dapat memberikan dampak negatif yang signifikan pada kehidupan seseorang, baik secara mental, emosional, maupun sosial. Beberapa dampaknya meliputi:

  • Rendahnya Kepercayaan Diri: Orang dengan FOPO sering kali merasa tidak percaya diri karena terlalu memikirkan penilaian orang lain.
  • Kehilangan Identitas Diri: Ketika terlalu fokus pada opini orang lain, seseorang mungkin kehilangan kemampuan untuk mengenali apa yang benar-benar penting bagi dirinya sendiri.
  • Stres dan Kecemasan: Ketakutan ini dapat memicu stres kronis dan gangguan kecemasan.
  • Hambatan dalam Berkembang: FOPO membuat seseorang takut mencoba hal baru atau mengambil risiko yang diperlukan untuk tumbuh.

Cara Mengatasi FOPO

Meskipun FOPO terdengar seperti masalah yang sulit diatasi, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menguranginya:

  1. Kenali Nilai dan Prioritas Diri
    Fokus pada apa yang benar-benar penting bagi diri sendiri, bukan pada apa yang orang lain pikirkan.
  2. Kurangi Penggunaan Media Sosial
    Mengurangi waktu di media sosial dapat membantu mengurangi paparan terhadap opini orang lain yang berlebihan.
  3. Latih Mindfulness
    Mindfulness membantu seseorang untuk fokus pada saat ini dan tidak terlalu memikirkan pendapat orang lain.
  4. Cari Dukungan Positif
    Kelilingi diri dengan orang-orang yang mendukung dan menghargai Anda apa adanya.
  5. Terima Ketidaksempurnaan
    Menyadari bahwa tidak ada orang yang sempurna dan semua orang memiliki kekurangan dapat membantu mengurangi ketakutan akan opini orang lain.

FOPO adalah fenomena yang semakin marak di era digital, di mana opini orang lain terasa lebih dekat dan berpengaruh.

Meskipun begitu, penting bagi kita untuk menyadari dampak FOPO dan mengambil langkah untuk mengatasinya.

Dengan mengenali nilai diri, mengurangi paparan media sosial, dan melatih kepercayaan diri, FOPO dapat diminimalkan sehingga kita bisa hidup lebih autentik dan bahagia.

Ingatlah, hidup bukan tentang memenuhi ekspektasi orang lain, melainkan tentang menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Layanan UPTD PPA Kota Bandung yang Membantu Korban Kekerasan Seksual

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *