Pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam layanan publik memungkinkan pemerintah untuk memberikan layanan yang lebih akurat, efisien, dan lebih baik kepada masyarakat.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menjelaskan Indonesia telah mengembangkan sistem berbasis AI untuk mengidentifikasi dan melawan disinformasi.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga berencana untuk mengembangkan ekosistem big data berbasis AI pada layanan kesehatan.
Guna mendukung rencana tersebut, Pemerintah Republik Indonesia telah mengerahkan upaya untuk meningkatkan kapasitas keterampilan digital.
Melalui program Digital Talent Scholarship (DTS), Kementerian Kominfo membekali pegawai negeri sipil dan pekerja sektor swasta terpilih dengan keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan sistem berbasis AI.
Dalam sesi diskusi itu, Wamenkominfo Nezar Patria juga mengundang keterlibatan pemangku kepentingan untuk peningkatan keterampilan digital dan pemanfaatan teknologi AI di sektor layanan publik.
“Kami berupaya untuk memajukan upaya kami dan mengundang lebih banyak pemangku kepentingan untuk mendukung upaya kami dalam memajukan peningkatan keterampilan digital, serta penyediaan layanan publik di Indonesia,” ungkapnya.
Lihat Juga :
-
Weird Genius dan LTZ meluncurkan remix “Glorious” sebagai lagu kebangsaan FIFA U-17 World Cup Indonesia 2023
-
Networking Sambil Menikmati Seni Bersama The Ascott Limited