Mufasa: The Lion King yang dirilis baru-baru ini berhasil mencuri perhatian sebagai prekuel dari film legendaris The Lion King (2019).
Film ini menceritakan perjalanan Mufasa dari kehidupan yang sulit hingga menjadi raja yang dihormati.
Dengan animasi canggih dan kisah mendalam, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang menggugah hati.
Dilansir dari website ComingSoon.Net, Sejak dirilis, film ini telah mengumpulkan pendapatan domestik sebesar $138,5 juta dan total global mencapai $342,5 juta.
Hasil ini telah melampaui anggaran produksi sebesar $200 juta. Walaupun sukses besar, Mufasa masih jauh dari rekor pendapatan The Lion King (2019) yang mencapai $1,657 miliar.
Respons Penonton dan Kritikus
Penonton memuji alur cerita yang memperkaya latar belakang karakter Mufasa serta visual yang memanjakan mata.
Salah satu adegan yang menjadi sorotan adalah saat Mufasa menghadapi tantangan yang menguji keberaniannya.
Namun, beberapa kritikus merasa film ini kurang mampu menghadirkan keajaiban emosional seperti versi asli The Lion King.
Baca juga:
- Rangkaian Perawatan TOTAL CARE MEN Diluncurkan, Wujudkan Totalitas Lelaki
- Suku Jawa: Warisan Budaya yang Tetap Hidup dan Jadi Salah Satu Suku Terbesar di Dunia
- Jejak Kejayaan Sriwijaya Tersembunyi di Dasar Sungai Musik
Film ini menampilkan sisi manusiawi dari Mufasa, menggambarkan perjuangannya yang penuh liku sebelum menjadi pemimpin.
Hubungan dengan teman masa kecilnya, Taka (Scar muda), juga menjadi elemen penting yang menambah kedalaman cerita.
Dengan kombinasi visual spektakuler, cerita inspiratif, dan nilai produksi tinggi, Mufasa: The Lion King layak masuk daftar tontonan keluarga.
Film ini membawa pesan mendalam tentang keberanian, pengorbanan, dan kekuatan menghadapi tantangan hidup.
Mufasa: The Lion King | Official Trailer
Ghost of Yotei: Petualangan Epik yang Ditunggu di PlayStation 5 Tahun 2025