Masinis memiliki peran vital dalam operasional kereta api. Masinis tidak hanya menjalankan kereta, tetapi juga bertanggung jawab atas keselamatan penumpang dan kelancaran perjalanan.
Untuk menjadi masinis, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyediakan pelatihan khusus yang mengembangkan keahlian calon masinis, baik dalam aspek teknis maupun fisik.
KAI menyelenggarakan pendidikan di Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) di Bekasi dan Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) di Yogyakarta. Di kedua tempat ini, calon masinis akan mendapatkan pelatihan yang diperlukan sebelum bertugas.
Baca juga:
- Dave Grohl Mengumumkan Kelahiran Anak dari Hubungan di Luar Pernikahan
- Jon Bon Jovi: Dari Rock Star ke Pahlawan Nyata di Jembatan Nashville
- Bruno Mars Menghibur Jakarta dengan Kejutan Spesial: “Aku Kangen Kamu Sayang” di Tengah Konser
Tahapan Pendidikan Masinis
Menjadi masinis di KAI bukanlah hal yang mudah. Proses seleksi ketat menjadi langkah awal.
Setelah dinyatakan lolos, calon masinis harus menjalani pendidikan selama 8 bulan, yang mencakup Pembentukan Pribadi Efektif (PPE) dan Diklat Awak Sarana Perkeretaapian.
Setelah menyelesaikan pendidikan, calon masinis harus melewati beberapa tahapan, mulai dari Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) Tingkat Pratama, ASP Tingkat Muda, hingga ASP Tingkat Madya.
Perempuan Masinis di KAI
Profesi masinis sering dianggap sebagai pekerjaan yang didominasi laki-laki, namun KAI membuka kesempatan yang sama bagi perempuan.
Saat ini, sudah ada beberapa perempuan yang berhasil meniti karier sebagai masinis di KAI, membuktikan bahwa perempuan juga bisa berperan di bidang perkeretaapian.
Menciptakan Bintang Muda: Grand Final Archipelago Young Chef & Barista Challenge 2024