Bagi generasi yang lahir di era 90-an awal, novel Lupus karya Hilman Hariwijaya tentu tak asing lagi. Serial novel remaja ini sempat menjadi fenomena tersendiri, menawarkan kisah keseharian yang ringan, kocak, dan penuh dengan pertemanan khas anak muda.
Lupus: Tokoh Ikonik yang Dicintai
Tokoh utama Lupus digambarkan sebagai remaja laki-laki kurus dengan rambut jambul ala Duran Duran. Meskipun tak jago berkelahi, Lupus memiliki pesona tersendiri. Ia dikenal dengan keluguannya, hobi jahil yang tak berbahaya, dan pembawaan yang santai. Bersama sahabat-sahabatnya seperti Boim, Gusur, Anto, dan Fifi Alone, mereka kerap mengalami kejadian lucu dan konyol yang menghibur pembaca.
Lebih dari Sekedar Komedi Remaja
Meskipun genre utamanya komedi, novel Lupus tak hanya sekadar mengocok perut pembaca. Hilman Hariwijaya (Hariwijaya, Hilman) dengan cerdas menyelipkan permasalahan keseharian remaja masa itu. Lupus pernah mengalami cinta monyet, cemburu dengan teman, hingga tak lulus ujian. Melalui kisah Lupus, pembaca diajak bernostalgia dengan suasana sekolah, hiruk piknik keluarga, dan gaya pacaran remaja di era 90-an.
Baca juga:
- Karimun Jawa: Surga Tersembunyi di Laut Jawa yang Wajib Dikunjungi!
- 5 Jurus Jitu Biar Cepet Akrab dan Bestie-an di Rombongan Tour Wisata!
- Bromo: Surga Tersembunyi di Jawa Timur yang Wajib Dikunjungi Para Cewek!
Lupus: Kiblat Pergaulan Anak Muda
Di masa kejayaannya, Lupus tak hanya menghibur, tetapi juga menjadi kiblat pergaulan anak muda. Gaya rambut jambul Lupus sempat menjadi tren, begitu pula dengan permen karet yang selalu ia bawa. Novel ini pun diadaptasi ke layar lebar dan sinetron, semakin melambungkan popularitas Lupus dan para sahabatnya.
Warisan Hilman Hariwijaya
Sayangnya, Hilman Hariwijaya telah tiada. Namun, karya-karyanya, terutama serial Lupus, tetap hidup di hati para pembacanya. Lupus menjadi bukti bahwa cerita sederhana tentang keseharian remaja dapat memikat hati pembaca lintas generasi.
Menarik untuk Dicoba
Bagi generasi muda yang penasaran dengan dunia remaja di era 90-an, novel Lupus bisa menjadi bacaan yang menarik. Selain bernostalgia dengan gaya bahasa dan referensi budaya pop saat itu, kamu juga bisa menemukan kisah persahabatan, cinta monyet, dan permasalahan remaja yang tak lekang oleh waktu. Ayo, buka kembali lembaran novel Lupus dan nikmati petualangannya bersama sahabat-sahabatnya!
Archipelago Food Festival Hadir di Bojonegoro! Pecinta Kuliner Asia, Wajib Datang!