Empat instansi pemerintah telah ditetapkan menjadi pilot project aplikasi SmartASN.
SmartASN adalah platform digital dan pengelolaan dan kolaborasi ASN yang menjadi tempat atau wadah kolaborasi bagi ASN.
Hal ini untuk memperoleh layanan kepegawaian (employee services) dan mempermudah praktik-praktik pengembangan SDM (human capital practices) dalam ekosistem digital.
4 Instansi tersebut adalah:
- Kementerian Sekretariat Negara,
- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB),
- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta
- Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Untuk menyebarluaskan penggunaan aplikasi SmartASN, Kementerian PANRB sebagai salah satu pilot project menggelar pengenalan aplikasi SmartASN.
Memperkenalkan di lingkungan Kementerian PANRB, di Jakarta Selatan, Selasa (10/01/2023).
Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini mengatakan:
“SmartASN sebagai aplikasi yang diusulkan menjadi aplikasi umum bidang pengelolaan kepegawaian ASN menjadi salah satu langkah Kementerian PANRB dalam percepatan transformasi digital.”
“Karenanya ia mengimbau seluruh pejabat dan pegawai Kementerian PANRB untuk dapat mulai mengakses dan mencoba aplikasi SmartASN melalui tautan https://smartasn.go.id.“
Rini berharap pegawai Kementerian PANRB dapat memberikan masukan dan saran untuk pembangunan aplikasi SmartASN yang lebih baik ke depannya.
“Semoga aplikasi SmartASN ini bisa mendukung mekanisme kerja ASN yang agile (lincah) dan kolaboratif di instansi pemerintah, terlebih di Kementerian PANRB,” ujar Rini.
Asisten Deputi Percepatan Transformasi Digital Manajemen SDM Aparatur Kementerian PANRB Katmoko Ari Sambodo menguraikan:
“Terdapat 10 modul dalam aplikasi SmartASN. Modul tersebut antara lain modul Pegawai, Keuangan, Pembelajaran, Medsos, Grup, Talenta, Kinerja, Vendor, Waktu dan Instansi.”
Pada tahun 2022 terdapat tujuh modul yang diimplementasikan yaitu, modul Pegawai, Pembelajaran, Medsos, Grup, Talenta, Kinerja, dan Instansi.
“Proses piloting dilakukan secara bertahap. Hari ini kita lakukan demo pada 3 modul utama, yaitu modul kinerja, talenta, dan pembelajaran (e-learning),” jelasnya.
Ari mengungkapkan, sebelumnya pada November 2022 telah dilakukan sosialisasi piloting aplikasi ini untuk empat instansi pilot project.
Piloting ini akan dilanjutkan hingga Maret dan April tahun 2023.
“Untuk selanjutnya akan kita lakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan piloting,” tuturnya.”
Lanjutnya disampaikan, aplikasi ini akan tersedia dalam versi mobile apps (Android).
Di tahun 2023 diharapkan aplikasi ini bisa diimplementasikan di 78 kementerian dan lembaga serta di tahun 2024 dapat diimplementasikan di seluruh pemerintah daerah.
Artikel Selanjutnya:
Apakah Anda Bugar Sesuai dengan Usia?
Laptop Layar Lipat Lenovo Yoga Book 9i
Rute Kereta Panoramic yang Layani 1.613 Pelanggan